Surat Cinta Untuk ALLAH
Ya
Allah.... Entah harus mulai dari mana aku menulis surat cintaku ini.
Surat dari seorang hamba yang telah Engkau ciptakan di bumiMu yang
begitu indah. Surat dari seorang yang tidak tahu balas budi atas semua
kebaikan yang telah diberikan Allah kepadanya. Surat yang datang dari
seorang makhluk yang paling sempurna menurutMu, berwujud manusia. Semoga
Engkau berkehendak membacanya ya Allah, surat cinta yang kutujukan
padaMu dengan linangan air mata.
Ya
Allah…. Sudah 21 tahun Kau hadirkan aku di bumiMu ini. Begitu banyak
coretan pena yang telah kutulis di dalam buku catatan harianku. Baik
coretan itu berupa kebaikan maupun keburukan, tentu Engkau lebih tahu
seperti apa diriku ini. Tentu pula malaikat di kanan dan kiriku tak
pernah lengah dengan apa yang aku lakukan, semua tercatat rapih dalam
buku catatan amalku.
Ya
Allah…. Terkadang aku merasa begitu Engkau sayangi. Bagaimana tidak,
seburuk apapun perlakuanku padaMu, tetapi Engkau tak pernah marah. Kau
tetap sabar menghadapiku. Dengan tatapan kasih sayang dan kelembutanMu,
Kau penuhi segala kebutuhanku, Kau penuhi semua permintaanku. Benarlah
jika ada ungkapan yang pernah aku dengar dari orang lain yang mengatakan
bahwa kasih sayangMu kepada makhluk ciptaanMu melebihi kasih sayang
seorang ibu walaupun ada satu juta ibu yang dikumpulkan di muka bumi
ini. Kasih sayangMu selalu mendahului murkaMu.
Ya
Allah…. Maafkan aku jika sering berjalan di muka bumiMu dengan mata bisa
melihat, tetapi buta. Telinga bisa mendengar, tetapi tuli. Mulut bisa
berbicara, tetapi bisu. Kaki bisa berjalan, tetapi lumpuh. Dan kami
sering merasa paling pintar, tetapi sesungguhnya bodoh. Kami berjalan
bagai mayat sombong, tertawa terbahak-bahak, tak mengerti untuk apa
hidup di dunia ini. Astaghfirullah.
Ya
Allah…. Maafkan aku jika masih sering mengeluh atas setiap takdir yang
Kau tetapkan untukku. Kadang aku tak mampu membaca rahasiaMu, membaca
maksud yang tersirat atas setiap takdirMu. Aku masih suka merasa bahwa
Kau tak memberikan yang aku pinta. Padahal seharusnya aku yakin, apapun
yang Kau berikan untukku, apapun yang terjadi dalam hidupku, semua itu
pasti yang terbaik untukku, taka da yang sia-sia sedikitpun. Tak mungkin
Kau mencelakai hambaMu, seharusnya aku sadar akan hal itu.
Ya
Allah…. Maafkan aku jika masih kurang bersyukur atas setiap nikmat yang
Kau berikan. Seringkali kenikmatakan membutakan mata hatiku. Hingga
tanpa sadar akupun lupa mengucap syukur kepadaMu. Padahal semua nikmat
adalah pemberian dariMu dan aku pun tahu Kau pernah berjanji, apabila
aku besyukur, Kau akan tambah nikmat itu padaku. Tetapi kenyataannya aku
pun sering tak bersyukur, dan kufur atas setiap nikmat yang Kau
berikan.
Ya
Allah…. Engkaupun tahu masih sedikit sekali amal sholehku selama ini.
Sudah sedikit, amal sholeh itupun masih kurang sempurna, terkadang masih
aku nodai dengan niat-niatan duniawi yang terkadang tak kusadari.
Terkadang ada rasa riya dan ingin dilihat oleh orang lain. Engkau pasti
lebih tahu bisikan hatiku. Mungkin kalaupun amal sholehku dikumpulkan,
itupun takkan cukup untuk menutupi dosa-dosa yang telah kuperbuat.
Ya
Allah…. Betapa seringnya aku bertaubat, tetapi tanpa kusadari aku
kembali ingkar kepadaMu. Betapa sering aku memohon ampun, tetapi setelah
itupun aku kembali mengotori hatiku. Lagi-lagi Engkaupun lebih tahu
daripada diriku sendiri. Bahkan tanpa sadar dosa-dosa itupun aku lakukan
dengan kebanggaan. Astagfirullah.
Ya
Allah…. Sahabat-sahabatku, keluargaku, ade-adeku mungkin menganggapku
orang baik. Padahal jika mereka tahu seberapa hinanya diriku, seberapa
kotornya hati ini, mungkin jangankan mereka mau mengenalku, menatap
wajahku pun mereka tak kan pernah sudi. Tetapi lagi-lagi Kau tutupi
semua aib-aibku di depan mereka. Kau biarkan aku terlihat baik di depan
mereka, padahal sesungguhnya aku hanya seorang hamba yang hina
dihadapaMu.
Ya
Allah…. Aku tak tahu sampai kapan Kau izinkan aku hidup di dunia ini.
Semua adalah rahasiaMu. Tetapi ya Allah, jika aku boleh memohon padaMu,
sudilah kiranya Kau tetap menyangiku hingga kelak kematian tiba. Mungkin
setelah menulis surat inipun, aku akan melakukan dosa kembali, tetapi
satu pintaku ya Allah, jangan pernah Kau tinggalkan aku sedikitpun,
walaupun aku sering pergi meninggalkanMu. Tegur aku dengan lembut ya
Allah, jika aku mulai jauh dariMu. Bimbing setiap bisikkan hatiku,
setiap lisanku, dan setiap langkahku agar setia pada jalanMu.
Ya
Allah…. Jangan Kau panggil aku sebelum aku bisa membahagiakan dan
membalas kebaikan kedua orang tuaku. Walaupun aku tahu, apabila aku bisa
memberi dunia dan seisinya kepada mereka, itupun takkan pernah
sebanding dengan pengorbanan yang mereka lakukan untukku. Tetapi jika
Kau berkehendak memanggil aku sebelum aku bisa membahagiakan keduanya,
maka aku titipkan mereka padaMu. Bahagiakanlah mereka ya Allah, dunia
dan alhirat. Jadikan setiap kebaikan yang mereka lakukan untukku sebagai
penghapus dosa-dosa mereka. Aku yakin Engkaulah sebaik-baiknya pemberi
balasan.
Ya
Allah…. Ada juga orang-orang yang kusayangi selain orang tua dan
keluargaku. Mereka tak satu darah denganku, mereka tak satu orangtua
denganku, tetapi mereka sangat menyayangiku dan aku pun menyayangi
mereka. Merekalah saudara spiritualku di jalanMu. Mereka yang
mengajariku tentang indahnya mencintaiMu dan KekasihMu. Mereka yang
selalu hadir saat aku jauh dari orangtua dan keluargaku. Mereka dengan
sabar mau menerima segala kekurangku. Aku mohon ya Allah, sayangi pula
mereka. Bimbing jalan mereka saat aku tak berada di dekatnya. Kumpulkan
kelak kami di surgaMu sebagaimana Kau kumpulkan kami di dunia ini.
Ya
Allah…. Pintaku yang terakhir, jikalau nanti saat itu tiba, saat dimana
malaikat maut menjemputku, bimbinglah lisan hamba untuk hanya menyebut
namaMu. Jangan biarkan aku menyebut sesuatu yang kucintai di dunia ini.
Karena aku ingin kembali kepadaMu, tanpa membawa cinta yang lain selain
cintaku padaMu. Matikan aku khusnul khotimah ya Allah dan penuhi dadaku
dengan rasa rindu berjumpa denganMu dan kekasihMu. Tak ada yang lebih
kuinginkan kecuali bisa menatap wajahMu dan memelukMu kelak di surga.
Terimalah
semua doaku ya Allah, ampuni segala dosaku, kasihanilah aku dan sayangi
aku hingga di hari aku menutup mata selamanya, kembali kepelukanMu.
Jika Kau tak mau menerimaku, kemana lagi aku harus kembali? Karena aku
berasal dariMu dan kelak akan kembali kepadaMu.
Sembah Sujudku,
Komentar
Posting Komentar